Sajak Gusmus Tentang Cinta
Sajak Cinta - Gus Mus (KH. Musthofa Bisri)
cintaku kepadamu belum pernah ada contohnya..
cinta romeo kepada juliet,si majnun qais kepada laila belum apa apa...
temu pisah kita lebih bermakna
dibandingkan temu-pisah Yusuf dan Zulaikha...
rindu-dendam kita melebihi rindu-dendam Adam
dan Hawa
aku adalah ombak samuderamu...
yang lari datang bagimu
hujan yang berkilat dan berguruh mendungmu
aku adalah wangi bungamu
luka berdarah-darah durimu
semilir bagai badai anginmu
aku adalah kicau burungmu
kabut puncak gunungmu
tuah tenungmu...
aku adalah titik-titik hurufmu..
kata-kata maknamu..
aku adalah sinar silau panasmu..
dan bayang-bayang hangat mentarimu
bumi pasrah langitmu
aku adalah jasad ruhmu
fayakun kunmu
aku adalah a-k-u
k-a-u
mu
===
Sajak Cinta Hingga - Gus Mus (A. Musthofa Bisri)
aku ingin menorehkan sejuta kecupan di tubuhmu yang panas hingga menimbulkan demam cinta yang membuatmu menggigil lalu kudekap kau hingga aku pun ikut mengigil dan tubuh kita menjadi satu semakin panas hingga akhirnya fana menuju sukma-sukma kita yang lebih dahulu bersenyawa hingga utuhlah cahya kita, hingga utuhlah cahya kita, hingga utuhlah cahya kita.
Hingga
...
===
Bahagia saat kita duduk di pendapa, kau dan aku.
Dua sosok dua tubuh namun hanya satu jiwa, kau dan aku.
Harum semak dan nyanyi burung menebarkan kehidupan
Pada saat kita memasuki taman, kau dan aku.
Bintang-bintang yang beredar sengaja menatap kita lama-lama;
Bagai bulan kita bagikan cahaya terang bagi mereka.
Kau dan aku, yang tak terpisahkan lagi,
menyatu dalam nikmat tertinggi,
Bebas dari cakap orang, kau dan aku.
Semua burung yang terbang dilangit mengidap iri
Lantaran kita tertawa-tawa riang sekali, kau dan aku.
Sungguh ajaib, kau dan aku, yang duduk bersama disudut
rahasia,
Pada saat yang sama berada di Iraq dan Khorastan, kau dan aku.
===
Sajak "Aku Melihatmu" - A. Mustofa Bisri:
aku melihatmu
tersenyum bersama embun pagi
aku melihatmu
bernyanyi bersama burung-burung
aku melihatmu
bergerak bersama mentari bersama angin dan mega-mega
aku melihatmu
terbang bersama sekumpulan burung gereja
aku melihatmu
berenang bersama ikan-ikan dan lumba-lumba
aku melihatmu
meratap bersama mereka yang kelaparan
aku melihatmu
merintih bersama mereka yang kehausan
aku melihatmu
mengaduh bersama mereka yang kesakitan
aku melihatmu
berdendang bersama ibu yang meninabobokkan anaknya
aku melihatmu
melangkah bersama hamba yang berjuang menggapai citanya
aku melihatmu dalam gelap
aku melihatmu dalam terang
aku melihatmu dalam ramai
aku melihatmu dalam senyap
aku melihatmu
kau melihatku.
Ramadan 1437
===
Sebuah Sajak, oleh GusMus:
Pena di tangan kanan
Kopi di tangan kiri
Dan kertas di atas meja
Tapi kau tak di sampingku
Maka apa yang bisa
Kutulis selain rindu?
===
Sajak Putih Buat Kekasih - A GusMus
aku datang pergi berharap dan kecewa
tapi biarlah
Kasih,
Biar kebersamaan kita dengan demikian
Abadi.
1998
===
cintaku kepadamu belum pernah ada contohnya..
cinta romeo kepada juliet,si majnun qais kepada laila belum apa apa...
temu pisah kita lebih bermakna
dibandingkan temu-pisah Yusuf dan Zulaikha...
rindu-dendam kita melebihi rindu-dendam Adam
dan Hawa
aku adalah ombak samuderamu...
yang lari datang bagimu
hujan yang berkilat dan berguruh mendungmu
aku adalah wangi bungamu
luka berdarah-darah durimu
semilir bagai badai anginmu
aku adalah kicau burungmu
kabut puncak gunungmu
tuah tenungmu...
aku adalah titik-titik hurufmu..
kata-kata maknamu..
aku adalah sinar silau panasmu..
dan bayang-bayang hangat mentarimu
bumi pasrah langitmu
aku adalah jasad ruhmu
fayakun kunmu
aku adalah a-k-u
k-a-u
mu
===
Sajak Cinta Hingga - Gus Mus (A. Musthofa Bisri)
aku ingin menorehkan sejuta kecupan di tubuhmu yang panas hingga menimbulkan demam cinta yang membuatmu menggigil lalu kudekap kau hingga aku pun ikut mengigil dan tubuh kita menjadi satu semakin panas hingga akhirnya fana menuju sukma-sukma kita yang lebih dahulu bersenyawa hingga utuhlah cahya kita, hingga utuhlah cahya kita, hingga utuhlah cahya kita.
Hingga
...
===
Bahagia saat kita duduk di pendapa, kau dan aku.
Dua sosok dua tubuh namun hanya satu jiwa, kau dan aku.
Harum semak dan nyanyi burung menebarkan kehidupan
Pada saat kita memasuki taman, kau dan aku.
Bintang-bintang yang beredar sengaja menatap kita lama-lama;
Bagai bulan kita bagikan cahaya terang bagi mereka.
Kau dan aku, yang tak terpisahkan lagi,
menyatu dalam nikmat tertinggi,
Bebas dari cakap orang, kau dan aku.
Semua burung yang terbang dilangit mengidap iri
Lantaran kita tertawa-tawa riang sekali, kau dan aku.
Sungguh ajaib, kau dan aku, yang duduk bersama disudut
rahasia,
Pada saat yang sama berada di Iraq dan Khorastan, kau dan aku.
===
Sajak "Aku Melihatmu" - A. Mustofa Bisri:
aku melihatmu
tersenyum bersama embun pagi
aku melihatmu
bernyanyi bersama burung-burung
aku melihatmu
bergerak bersama mentari bersama angin dan mega-mega
aku melihatmu
terbang bersama sekumpulan burung gereja
aku melihatmu
berenang bersama ikan-ikan dan lumba-lumba
aku melihatmu
meratap bersama mereka yang kelaparan
aku melihatmu
merintih bersama mereka yang kehausan
aku melihatmu
mengaduh bersama mereka yang kesakitan
aku melihatmu
berdendang bersama ibu yang meninabobokkan anaknya
aku melihatmu
melangkah bersama hamba yang berjuang menggapai citanya
aku melihatmu dalam gelap
aku melihatmu dalam terang
aku melihatmu dalam ramai
aku melihatmu dalam senyap
aku melihatmu
kau melihatku.
Ramadan 1437
===
Sebuah Sajak, oleh GusMus:
Pena di tangan kanan
Kopi di tangan kiri
Dan kertas di atas meja
Tapi kau tak di sampingku
Maka apa yang bisa
Kutulis selain rindu?
===
Sajak Putih Buat Kekasih - A GusMus
aku datang pergi berharap dan kecewa
tapi biarlah
Kasih,
Biar kebersamaan kita dengan demikian
Abadi.
1998
===
Komentar
Posting Komentar
Silahkan berkomentar. Terimakasih sudah berkunjung ya. Salam kenal. ^_^