Pengaruh Psikologi Massa dalam Bisnis Kuliner
Seseorang nanya sama saya, "Mb Ila suka kulineran ya?" Saya jawab,"Iya, sengaja nyari yang promo." Seriusan ini, saya sama adek niat banget nyari yg harga promo gila-gilaan. Klo perlu harga nyungsep pun disisir satu per satu yang mana aja. Demi makan enak harga hemat. Hahaha. 😂 😂
Tapi percaya nggak, klo belakangan ini branding makanan lebih menyasar ke psikologi massa? Ketika ada orang yang jual minuman harga 40 rb, pas kita ngeliat harga minuman sejenis di toko lain harganya 55 rb, ya kaget liatnya. .Kok mahal? Padahal gitu doang, emang seenak apa sampe harganya ngalahin martabak 1 loyang? Eh, berarti harga minuman di toko A jauh lebih murah ya. Nah lho, padahal harganya sebenernya mahal kan. 😂 .
Semakin banyak pilihan dengan harga bervariasi, semakin kita disuguhi fakta bahwa harga segitu ya normal aja. Padahal, berapa sih harga minuman? Paling banter 20 rb an. 😆
Psikologi massa berpengaruh pada konsumen untuk pengambilan keputusan. Mau beli atau nggak? Sama dengan banyak isu yang digelontorkan di dunia maya. Seberapa sering diblast dan dibahas, orang akan semakin maklum dengan isu tersebut. Padahal belum tentu itu benar adanya.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan berkomentar. Terimakasih sudah berkunjung ya. Salam kenal. ^_^