Sinopsis dan Review Film Jepang The Door Into Summer (2021) : Kisah Ilmuwan Yang Hidup Lagi Setelah Tidur Beku Selama 30 Tahun
Sinopsis dan Review Film Jepang The Door Into Summer (2021)
Film Jepang bergenre science fiction yang berjudul The Door into Summer ini dibintangi oleh Kento Yamazaki. Film The Door Into Summer diadaptasi dari buku karya Robert A. Heinlein dengan judul The Door into Summer. Buku ini diadaptasi menjadi film live action.
"The Door into Summer” adalah film science fiction pertama bagi aktor Jepang Kento Yamazaki. Kento Yamazaki pernah berperan sebagai protagonis dalam serial “Alice in Borderland”. Film Jepang ini mengandung kisah drama yang melankolis khas Jepang, juga dibalut dengan semesta fiksi ilmiah yang futuristik.
Baca juga : [Review J-Movie] Kanojo wa Uso wo Aishisugiteru (The Liar and His Lover)
Pemain Film The Door Into Summer :
- Kento Yamazaki sebagai Takakura Soichiro
- Kaya Kiyohara sebagai Matsushita Riko
- Naohito Fujiki sebagai PETE (Humanoid)
- Natsuna Watanabe sebagai Shiraishi Rin
- Harada Taizo sebagai Sato Taro
- Kenta Hamano sebagai Tsuboi Gotta
- Tomorowo Gakuchi sebagai Profesor Toi
- Rin Takanashi sebagai Sato Midori (istri Sato Taro)
- Matsushita Kazuto
- Matsushita Koichi
Durasi film : 1 jam 58 menit
Baca juga : Profil Baek Yi-jin : Cowok Pekerja Keras di Drama Korea Twenty Five Twenty One
Sinopsis Film Jepang The Door Into Summer (2021) :
Pernahkah kamu menonton film science fiction yang sangat unik dan keren?
Film The Door Into Summer berkisah tentang perjuangan seorang anak lelaki yang menyelamatkan adik angkatnya dari kematian.
Yang paling menarik dari cerita di film Jepang ini adalah penyelamatan itu dilakukan oleh tokoh utama dengan kembali ke masa lalu. Jadi, Shoichiro melakukan time travelling ke masa lalu dan kembali lagi ke masa depan.
Jadi, gimana caranya melakukan hal itu?
Alur Cerita Film Jepang The Door Into Summer (2021):
Seorang anak kecil bernama Shoichiro digambarkan sebagai seorang anak yang baik hati tapi kesepian. Hal ini terjadi karena kedua orang tuanya sudah meninggal.
Shoichiro merasakan kehampaan yang dialami karena tinggal sendiri, tanpa sanak saudara. Ia tak memiliki kerabat yang bisa mengurusnya, sepeninggal ayah dan ibunya meninggal.
Saat orang tuanya meninggal, Shoichiro masih berumur anak-anak, namun kesedihan itu tak berlanjut karena ia menemukan kucing yang bernasib sama seperti dirinya.
Shoichiro menamai kucing itu dengan nama Pete. Shoichiro sangat menyayangi kucingnya dan ingin menjadikannya sebagai teman sampai akhir hidupnya.
Lalu, seminggu kemudian Shoichiro dan Pete diadopsi oleh seorang profesor bernama Koichi. Koichi adalah teman terbaik dan mantan asisten dari ayahnya dahulu.
Di keluarga ini, Shoichiro disambut baik. Bahkan, Riko, anak Koichi pun sangat menyukai kucingnya.
Pete dianggap sebagai berkah dan membawa kebahagiaan karena selalu membuat kehidupan Shoichiro dan keluarga barunya menjadi lebih indah.
Kehidupan Shoichiro menjadi baik. Bahkan, ia mendapatkan bantuan dan arahan dari profesor untuk menekuni bidang yang sama yaitu sistem rekayasa robotik.
Baca juga : [Review Film Remaja Indonesia] Rompis : Sebuah Roman Picisan
Shoichiro berlatih dengan tekun dan menjadi anak yang rajin, hingga ia bisa meneruskan penemuan ayahnya dahulu. Ia juga menjadi seorang ilmuwan dalam bidang elektronika mekanika.
Keadaan ini membuat Shoichiro bangga dan senang, karena ia bisa melupakan takdir yang kelam di masa kecilnya. Namun, suatu ketika takdir buruk menghampirinya.
Suatu hari, kedua orangtua angkatnya kecelakaan dalam penerbangan. Hal ini membuat Shoichiro dan Riko sedih. Tapi, yang paling sedih adalah Shoichiro karena untuk kedua kalinya ia kehilangan orang tua.
❤️❤️❤️
Shoichiro dan Riko diadopsi Kazuto, Paman Riko :
Tak berapa lama, Riko dan Shoichiro diadopsi oleh pamannya bernama Kazuto. Kazuto adalah seorang pebisnis yang memiliki perusahaan di bidang elektronika. Shoichiro merasa lega karena Riko tak perlu khawatir tentang biaya sekolahnya.
Selain itu, Kazuto juga memberikan Shoichiro pekerjaan dan fasilitas lab di perusahaannya. Ia pun mulai mengerjakan proyek dari perusahaan Koichi yakni membuat sebuah baterai yang tidak memiliki masa waktu untuk kehilangan energi.
Shichiro pun menamai proyek itu dengan nama batu plasma.
Shoichiro Membuat Proyek Humanoid, Prototype Robot Manusia Pertama Tahun 1995
Selain itu, Shoichiro juga melakukan riset untuk penemuan sendiri berupa robot humanoid. Robot A-1 ini diproyeksikan untuk menjadi humanoid di masa depan yang akan mempermudah manusia.
Penemuan robot humanoid ini membuat nama Shoichiro melambung. Ia pun mendapat penghargaan sebagai ilmuwan muda yang berbakat. Sebuah stasiun televisi menayangkan berita itu dan menampilkan wajah aslinya.
Sejak itu, kehidupan Shichiro sangat baik. Riko juga tumbuh sebagai seorang gadis cantik dan pintar. Hal ini membuat Shichiro senang karena impiannya sekarang sedikit lagi akan tercapai.
Beberapa waktu berlalu, kehidupan Shichiro semakin lengkap ketika dia memiliki seorang pacar yang bernama Rin. Bahkan, saking sayangnya dengan Rin, Shichiro memberikan setengah sahamnya untuknya. Nah, mulai dari sini konflik yang lebih besar pun terjadi.
Riko dan Shoichiro |
Shoichiro Dikhianati Oleh Rin (Kekasihnya) dan Kazuto (Ayah Angkatnya)
Rin mendekati Shoichiro hanya untuk mengambil keuntungan yang besar. Sebenarnya, Rin tak mencintai Shoichiro. Ia hanya ingin mengambil alih saham perusahaan dan mengambil hak paten dari Humanoid.
Rin bekerjasama dengan Kazuto untuk menjebak Shoichiro agar mau menandatangani surat perjanjian pengalihan saham.
Di surat itu tertulis bahwa Shoichiro memberikan seluruh hasil risetnya dan menyerahkan seluruh sahamnya pada Rin dan Kazuto. Bahkan, ia juga dipecat dan tidak bisa lagi menggunakan fasilitas kantor, termasuk lab tempatnya bekerja.
Entah kenapa Kazuto melakukan hal sekeji ini. Yang pasti, ia juga terhasut oleh kecantikan dari Rin. Disinilah terungkap fakta kalau Rin adalah kekasih dari Kazuto.
Jadi, Kazuto mau melakukan apa saja agar bisa membuat Rin menyukainya. Walaupun dengan menghancurkan masa depan anak angkatnya itu.
Kemudian, setelah rencana mereka berhasil, esoknya Kazuto dan Rin mulai mengambil alih perusahaan.
Suasana ruangan kerja Shoichiro setelah tragedi |
Di sini Shoichiro yang merasa dikhianati pun marah, tetapi karena ia tidak memiliki wewenang. Ia pun tidak bisa apa-apa lagi dan merelakan kerja kerasnya hilang.
Shoichiro pulang dengan keadaan hancur karena untuk ketiga kalinya takdir buruk menghampirinya.
Dalam kesedihan tersebut Riko pun menenangkannya. Ia juga berkata kalau dia sangat mencintainya sejak dahulu.
Riko bertanya kepadanya apa yang harus dirinya lakukan untuk membuatnya senang. Shoichiro yang merasa terkejut pun hanya berkata kalau dirinya masih kecil. Jadi, ia meminta untuk mengerti perkataannya. Hal ini membuat Riko merasa kecewa dan pergi dari sini.
Sesampainya di rumah, Riko tak sengaja mendengar percakapan Kazuto dan Rin yang berniat mengambil alih apa yang dimiliki oleh Shoichiro. Terutama proyek besar dari batu plasma.
Baca juga : [Review Film] If Cats Disappeared from The World
Mendengar hal ini, dia segera pergi dan memberitahukan kepada Shoichiro karena dia tidak mau apa yang diusahakan oleh Shoichiro dan ayahnya selama ini diambil alih oleh orang yang tidak berwenang.
Sementara itu di sisi lain, Shoichiro yang merasa terpuruk pun berniat lari dari kenyataan dengan tidur beku.
Tidur beku adalah sebuah alat yang diciptakan untuk seseorang yang ingin lari dari kenyataan, di mana alat ini bisa menidurkan orang selama waktu yang ditentukan.
Sekarang, Shoichiro memilih untuk tidur dalam waktu 30 tahun. Shoichiro berharap di masa depan, ia bisa mendapatkan kebahagiaan.
Tidur beku selama 30 tahun |
Namun, sebelum menggunakan alat itu, ia pun meninggalkan sebuah surat pemindahan saham kepada Riko, karena dirinya ingin Riko baik-baik saja saat dirinya tidak ada. Selain itu, ia tidak ingin kabur dari kenyataan.
Dia pun pergi menemui Rin untuk bernegosiasi Ia menawarkan untuk mengembalikan aset dan proyeknya kembali.
Jika tidak, maka dirinya akan melaporkan ke media agar perusahaannya mendapatkan reputasi buruk. Jelas hal ini diterima oleh Rin. Tapi, hal itu adalah sebuah kebohongan belaka karena dia menunggu Shoichiro lengah dan kemudian membuatnya pingsan dengan suntikan bius.
Shoichiro hanya bisa pasrah dengan keadaan. Lalu, Rin mengambil surat saham dan membuat Shoichiro tidur paksa selama tiga puluh tahun.
Alur cerita pun berganti ke Shoichiro yang akhirnya bangun dari 30 tahun yang lalu. Tepatnya, sekarang adalah tahun 2025.
Pete yang menemani Shoichiro di saat suka dan duka |
Shichiro Hidup Lagi, Setelah 30 Tahun Melakukan Tidur Beku
Awalnya, Shoichiro merasa kebingungan, tetapi ketika ia mengingat semuanya, ia pun bergegas untuk mencari Riko. Akan tetapi, hal itu ditolak oleh penjaga di rumah sakit. Penjaga ini terlihat seperti seorang robot. Ia mengenalkan dirinya bernama Pete.
Shoichiro mendengar nama robot humanoid tersebut adalah Pete. Ia merasa tak asing dengan nama itu yang mirip nama kucingnya. Usai hal tersebut, Shoichiro tetap memaksa untuk kabur dari tempat itu.
Tetapi, setelah melihat dunia luar, ia merasa terkejut karena semua telah berubah dari 30 tahun yang lalu.
Shoichiro ditemani Pete |
Tanpa diduga meski berhasil kabur dari penjagaan Pete, robot itu bisa menemukannya. Tetapi anehnya, Pete tidak memaksa kembali.
Ternyata, Pete ini didesain sebagai humanoid yang sedikit memiliki perasaan. Oleh sebab itu, dia sedikit tahu dan membiarkan Shoichiro pergi kemanapun, asalkan dia akan ikut dengannya.
Saat itu, Shoichiro dan Pete akan pergi ke rumah Riko mengingat selama 30 tahun ini, dia selalu menanyakan tentang kabarnya.
Setibanya di sana, Shoichiro merasa aneh kenapa tempat tinggal Riko berserakan seolah itu bukan dirinya.
Daaan.... ternyata benar kalau itu bukanlah rumah Riko, melainkan rumah Rin.
Melihat keadaan Rin yang seperti itu, dia merasa terkejut. Rin menjelaskan kalau ia bisa seperti ini adalah kesalahannya dahulu, yakni surat saham tersebut telah dicuri oleh seseorang.
Kabar buruknya adalah Riko mati akibat ledakan yang terjadi.
Mendengar hal itu, Shoichiro merasa terkejut. Berita Kazuto yang mati karena diabetes pun makin memperjelas semuanya.
Perusahaan diambil alih oleh Rin dan kebangkrutan dimulai karena tidak sanggup membayar pajak pada negara.
Mendengar hal tersebut, Shoichiro dengan rasa sedih pun mengunjungi makam Riko. Shoichiro sangat menyesal dan merasa bersalah karena untuk keempat kalinya orang tercinta telah mati karenanya.
Nah, meski sekarang Shoichiro terpuruk, ia pun bangkit kembali dan mencari tahu kejadian yang lalu.
Ternyata dulu, seminggu sebelum tidur beku, perusahaan Kazuto yaitu FWD telah diakuisisi oleh Guardian Manufacturing. Karena hal ini, ia mulai mencari tahu info keadaan tersebut.
Tapi.... tiba-tiba Pete memasuki masa tidur selama tiga jam sehari untuk memulihkan diri. Hal ini bukan dilakukan untuk recharge energi, melainkan mengirim informasi yang didapatkan ke pusat. Ternyata, Pete menggunakan energi semi permanen yang disebut sebagai batu plasma.
Mengetahui hal ini, Shoichiro merasa terkejut karena ternyata produknya telah berhasil. Tapi, ia merasa bingung dan bertanya siapakah si pembuatnya.
PETE menjawab ia dibuat oleh perusahaan humanoid terbesar yaitu Aladdin, di mana Aladdin sendiri adalah mitra kerja dari FWD. Mengetahui hal ini, Shoichiro pun langsung pergi ke perusahaan FWD untuk mencari tahu informasi pembuat robot PETE.
Tak disangka, pemimpin perusahaan itu adalah Gotta yang mengenalnya. Tepatnya, dulu saat masih kecil, Shoichiro sempat makan di kedai ayahnya.
Sejak saat itu pula, Gotta termotivasi untuk menjadi ilmuwan seperti dirinya. Sampai akhirnya, hal ini kesampaian. Selain itu, Gotta juga memberitahu kepada Shoichiro kalau dulu dia sangat dekat dengan Profesor Toi.
Toi sendiri adalah seorang ilmuwan dalam bidang ruang dan waktu, tetapi penelitiannya berhenti karena diduga menggelapkan uang. Tapi anehnya, disini aku kira, Shoichiro tidak pernah ketemu dengannya.
Kemudian malamnya, dia bersama dengan Gatto dan Pete mulai mencari tahu siapakah pemilik Aladdin dan kenapa dia bisa memiliki proyek batu plasma dan humanoid.
Setelah mencari info sang pemilik, akhirnya ketemu yaitu orang bernama Sato Taro. Dimana dia adalah pencipta pertama dari Pete dan yang paling mengejutkan Pete 2 diciptakan oleh Riko Sato.
Yeah... hal ini semakin membuat Shoichiro kebingungan.
Dan cara untuk memecahkan misteri ini adalah datang ke tempat Gotta, lantaran dia pasti tahu semua yang terjadi dan ternyata benar
Setibanya disana, semua menjadi jelas kalau dalang dibalik ini semua bukanlah Profesor Toi, melainkan Shoichiro sendiri.
Kenapa hal ini bisa terjadi?
Yaa, karena sebelumnya Shoichiro telah melompati waktu dan mengubah semua kejadian ini.
Kenapa di sini Profesor Toi bisa tahu? Yaa, karena 30 tahun yang lalu, Soichiro mendanai risetnya untuk membuat mesin waktu.
Dan sekarang sesuai perjanjian di awal, ia membuatkan mesin waktu yang diminta untuk menyelamatkan Riko.
Shoichiro Berusaha Kembali Ke Tahun 1995 Untuk Menyelamatkan Riko
Shoichiro berusaha menyelamatkan Riko dari kematian dengan kembali ke 30 tahun yang lalu.
Tapi, sebelum ituu... Profesor Toi memberikan beberapa emas untuk dijual di masa depan. Ia ingin uang itu digunakan untuk mendanai risetnya yaitu untuk membuat mesin waktu.
Shoichiro pun pergi menggunakan mesin waktu, tetapi hal tak terduga terjadi. Pete ikut masuk ke mesin waktu. Ia bertujuan ingin berada di sisi penciptanya sehingga cerita akhirnya mereka berdua sampai di 30 tahun yang lalu.
Ada hal tak terduga di masa lalu. Mereka diselamatkan dan dibawa oleh seseorang. Orang tersebut adalah Toru Sato, seorang pengacara.
Sesaat setelah tersadar, Shoichiro merasa terkejut. Ia kaget mengapa Pete bisa berada di sisinya.
Taro Sato yang telah mengetahui kedatangannya ke sini, mereka pun ingin bekerjasama. Mereka bekerja sama untuk membuat masa depan yang baik, sembari menyelamatkan Riko dari kematian.
Namun, waktu mereka sangat sempit. Untuk itu, mereka bergegas cepat mungkin dan menyelesaikan rancangan humanoid dan batu plasma.
Selain itu, Shoichiro harus pergi ke kedai makan Gotta untuk menemui Profesor Toi. Ia harus memberikan uang untuk melanjutkan riset mengenai mesin waktu.
Awalnya, Toi merasa aneh, tetapi ketika mendengar pernyataan kalau Shoichiro dari masa depan menggunakan mesin waktunya, Ia pun menerima dan akan menyelesaikan tugasnya.
Shoichiro juga memberi motivasi kepada Gotta yang saat itu masih kecil agar bisa seperti dirinya. Hal ini dibutuhkan karena perusahaan Aladdin bisa besar karena perusahaan dari Gotta di masa depan.
Riko Diadopsi oleh Keluarga Sato, Pengacara Yang Menolong Shoichiro
Malam harinya, Shoichiro lanjutkan dengan memberi penawaran kepada Toru Sato untuk mengadopsi Riko. Dengan alasan, ia tidak bisa menjaganya karena delapan hari lagi, dia diwajibkan untuk tidur beku.
Sebagai imbal balik, Shoichiro akan memberinya jabatan sebagai presiden perusahaan terbesar yang bernama Aladin. Tentu hal ini diterima olehnya. Sato beralasan ia tidak ingin punya uang saja tetapi ia juga ingin mengadopsi seorang anak.
Setelah hal ini selesai, Shoichiro akan berfokus untuk menyelesaikan kedua proyeknya tersebut. Kemudian, setelah hal ini selesai, ia akan menyelamatkan Riko serta menghancurkan Kazuto dan Rin.
PETE harus menyelamatkan Riko, sedangkan Shoichiro akan pergi ke rumah Kazuto untuk mencuri berkas surat saham.
PETE dan Shoichiro |
Setelah persiapan selesai, mereka berdua berpencar sesuai tugas. Shoichiro mengendap-endap pergi ke rumah Kazuto. Ia berhati-hati agar dirinya tak sampai ketahuan. Shoichiro harus berhati-hati dan kemudian mencuri surat tersebut.
Kemudian setelah berhasil, dia pun bergegas untuk mencari Riko yang pergi ke rumahnya. Shoichiro merasa lega karena Riko sudah baik-baik saja bersama dengan PETE.
Tetapi, hal ini belum berakhir, karena masih ada satu hal lagi yaitu membakar semua proyek yang dikerjakan olehnya. Shoichiro ingin tidak ada masalah di masa depan.
Mereka pun bergegas kembali ke rumah dari Taro. Setibanya disana, Shoichiro penuh beritahu semua yang terjadi kepada Riko kalau dirinya dari masa depan.
Sekarang, karena waktunya sedikit, dia meminta Riko untuk belajar dan berbahagia saat dirinya tidak ada di sisinya.
PETE tidak akan ikut ke masa depan. Ia akan menjaga Riko saat dia tidak ada. Hal ini membuat Shoichiro lega dan bergegas pergi dan melakukan tidur beku.
Ending Film The Door Into Summer
Akhirnya, Shoichiro sadar. Ia pun langsung disambut oleh Pete. Di mana Pete mengabarkan sebuah hal yang sangat bahagia kalau rencana 30 tahun yang lalu telah berhasil.
Riko telah selamat dari kematian dan sekarang menjadi seorang yang hebat. Gadis itu meneruskan penelitiannya. Hanya saja, karena saking cintanya dengan Shoichiro, 20 tahun yang lalu Riko juga melakukan tidur beku agar bisa hidup dengannya.
Mengetahui kabar ini, Shoichiro pun bergegas ke tempat Riko untuk melihatnya. Benar saja, sekarang Riko akhirnya bangun dari tidur beku yang mana terlihat kalau Riko tumbuh sebagai wanita dewasa dan layak menjadi kekasihnya.
Kucing Shoichiro bernama Pete |
Ending film The Door Into Summer, akhirnya Riko dan Shoichiro bisa bersama dan menemukan hidup baru di masa depan.
Nah, itulah akhir cerita dari film The Door Into Summer ini. Untuk keseluruhan cerita sangat bagus.
Kesan Menonton Film The Door Into Summer:
Film ini tak hanya menyajikan kisah romansa saja, tetapi juga dibumbui dengan drama mengenai apa itu berusaha dan tidak menyerah.
Meski alur cerita film Jepang ini sedikit membingungkan, terutama saat kembali ke mesin waktu 30 tahun lalu, tapi penonton bisa melihat gambaran teknologi di masa depan saat interaksi manusia dan robot humanoid sudah menjadi hal yang biasa di tahun 2025.
Kita bisa melihat betapa gigihnya seorang ilmuwan di Jepang yang tekun dan memperjuangkan penemuan robotnya hingga perlu dana yang sangat banyak. Bahkan harus berseteru dengan orang lain.
Selain itu, film The Door Into Summer ini juga memperlihatkan pemandangan indah pantai terbaik di Jepang yang menjadi latar rumah sakit tempat Riko dan Shoichiro dirawat selama masa tidur beku.
Jadi, film The Door Into Summer ini sangat recommended untuk ditonton karena penyampaian dari film ini mudah dimengerti dan minim konflik.
Yaah... Meski genre science fiction jarang dibuat versi live action, tapi desain teknologinya cukup bagus untuk film adaptasi buku The Door Into Summer.
Film The Door Into Summer bergenre ruang dan waktu ini memang memiliki plot hole yang terkesan membuat penonton harus merunut waktu dan kejadian yang terjadi. But, overall, cukup bagus menurutku.
Rating film 7/10 🌟
Nah, selamat menonton film The Door Into Summer di aplikasi Netflix ya! ❤️
❤️❤️❤️
wah alur ceritanya menarik banget sampai ada kata baru nih yang aku liat seperti mati beku kalo disini namanya apa ya
BalasHapusWah menarik buat ditonton, kalau ada teknologi mati beku bisa pada panjang umur kali ya, mati beku apa sama dengan mati suri ya
BalasHapusAlur cerita filmnya futuristik sekali ya ada kaya mesin waktu jadi bisa ke dunia masa lalu ataupun masa depan udah gitu ada istilah mati beku jga genre filmnya agak gk biasa yaa tapi over all bagus
BalasHapusWah aku pernah nonyon juga nih tapi agak lupa endingnya hehe. Yg jelas waktu itu kyk capek ngikutin timeline waktunya yang sepertinya berubah2. Kalau bukan dedek YamaKen yang maen pilemnya mungkin aku udah fak lanjut nonton hehe. Tp suka YamaKen di siru kesan imutnya sedikit berkurang kek otw jd pria yg lbh matang #uhuks.
BalasHapusWah aku pernah nonton juga nih tapi agak lupa endingnya hehe. Yg jelas waktu itu kyk capek ngikutin timeline waktunya yang sepertinya berubah2. Kalau bukan dedek YamaKen yang maen pilemnya mungkin aku udah gak lanjut nonton hehe. Tp suka YamaKen di siru kesan imutnya sedikit berkurang kek otw jd pria yg lbh matang #uhuks.
BalasHapusJepang paling jago disuruh bikin film sci-fi gini..
BalasHapusTapi aku jadi inget kalau belum menuntaskan Alice in The Bonderland, padahal sebagus itu..
Menonton The Door Into Summer bikin gemes sama alurnya ya..
Dan peralatan masa depan juga usaha dan cinta bisa seiring sejalan.
Emang deh ya film sci-fi nya Jepun tuh ga kaleng kaleng. Ada aja ceritanya.. 30 tahun tidur beku. Hmmm kalau di dunia nyata jg ada fasilitas begini. Kira kira pada mau ga ikut coba?
BalasHapusUnik juga kisah Shoichiro ini. Pas bangun tentulah bingung dengan keadaan sekitar ya, orang baru bangun lagi setelah 30 tahun pasti banyak yang udah berubah
BalasHapusCeritanya panjang dan bolak-balik ya. Tapi asyik juga. Apalagi menjelang akhir ketika dua kekasih akhirnya "menyelaraskan usia" agar 30 tahun kemudian bisa bersama.
BalasHapus